Jumat, 05 September 2008

Air mata istimewa


Bismillaahirrahmaanirrahim..
Inilah air mata istimewa….pemilik air mata ini adalah orang yang akan dijauhkan sejauh-jahnya dari neraka…akan mendapat naungan disaat tidak ada naungan selain naungan-Nya semata, Inilah tetesan air mata penghuni surga, tetesan air mata yang akan memasukkan pemiliknya ke dalam surga…
Råsulullåh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada dua mata yang tidak akan tersentuh api neraka: mata yang menangis karena takut kepada Allåh. Dan mata yang begadang berjaga dalam jihad fi sabilillah” (Sunan at Tirmidzi no.1563, berkata Abi Isa, “hadits ini hasan gharib)
Alangkah baiknya seseorang yang tangisannya dialamatkan untuk kecintaan kepada Allåh. Dengannya Allåh akan menyediakan satu pelindung baginya dari adzab akhirat. Menangisnya ditujukan kepada rahman dan rahim Allåh. Ia menangis karena takwa dan takut melakukan sesuatu yang dimurkai-Nya. Sebuah tangisan yang akan membawanya ke dalam taman surga. Untuk mengarahkan tangisan kepada yang diridhai Allåh subhanahu wa ta’ala dapat ditempuh beberapa cara, di antaranya:
Pertama, memperbanyak baca al Quran dengan memahami maknanya, terutama ayat-ayat yang kita baca di dalam shalat, kemudian berusaha untuk merenungi dan meresapi maknanya ke dalam hati. Pilih waktu, suasana, dan tempat yang tepat, seperti tengah malam, ketika shalat tahajjud dan sebagainya. Jika hal ini mulai dibiasakan, akan ada pengaruh yang berarti dalam kehidupan kita, insyaallåh. Kita pun akan mudah tersentuh dan menangis ketika membaca al-Quran, sedang shalat, atau tengah berdoa. Abdullåh bin Syukhåir (bapak dari Muthårrif) berkata,
“Aku melihat Råsulullåh shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sedang shalat, sementara dari rongga dadanya ada suara gemuruh seperti gemuruh air mendidih dari periuk yang ada di atas tungku berapi, (disebabkan) karena tangisan beliau.” ( Sunan Abi Dawud no. 769, Sunan an-Nasai no. 1199, Musnad Ahmad no. 15722)
Kedua, mengenali nama-nama Allåh yang Maha tinggi dan sifat-sifatNya yang agung sebagaimana disebutkan dalam al-Quran dan as-Sunnah. Berusaha merenungi kebesaran, keagungan, ketinggian, dan kesempurnaan Allåh subhanahu wa ta’ala melalui keindahan dan keunikan ciptaan-Nya, disertai dengan introspeksi atas kelemahan diri kita sebagai hambaNya.
Ketiga, menghadiri majelis-majelis ilmu, mendengarkan nasehat-nasehat para ulama yang bisa menyentuh batin, sehingga membuat kita menangis. Shålat berjamaah di belakang imam yang mudah menangis ketika melantunkan ayat-ayat suci al-Quran, simaklah kaset-kaset ceramah yang berisi nasehat-nasehat terutama mengenai tazkiyatun nafs, murattal yang isinya bacaan-bacaan penuh dengan kekhusyukan dan tangisan. Suasana seperti itu bisa menyentuh dan mempengaruhi jiwa.
Keempat, mengingat kematian. Bagaimana kita akan meregang nyawa mengadapi sakaratul maut. Ingatlah ajal adalah semakin dekat ke ambang pintu kematian. Perhatikan bagaimana keadaan orang-orang yang sedang sakaratul maut, baik yang tampak padanya tanda-tanda husnul khatimah ataupun suul khatimah. Renungkan kejadian itu secara mendalam. Kemudian kita bayangkan jika kejadian yang mengerikan itu menimpa diri kita sendiri, dengan tubuh yang semakin lemah, semakin dingin dan semakin tidak berdaya menghadapi kematian, dengan nafas yang tersengal-sengal meregang nyawa yang mau keluar. Tubuh kita menggigil menahan sakitnya sakaratul maut, lalu malaikat maut menarik nyawa dari tubuh kita yang sudah kaku tak bergerak. Hak nya diri kita sendiri yang merasakan sakitnya sakaratul maut.

Tidak ada komentar: