Rabu, 24 September 2008

VARIABEL, TIPE DATA

VARIABEL, TIPE DATA
3.1 VARIABEL
Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk mewakili suatu
nilai tertentu di dalam proses program. Berbeda dengan konstanta yang nilainya selalu
tetap, nilai dari suatu variable bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan. Untuk memperoleh
nilai dari suatu variable digunakan pernyataan penugasan (assignment statement), yang
mempunyai sintaks sebagai berikut :
variable = ekspresi ;
Nama dari suatu variable dapat ditentukan sendiri oleh pemrogram dengan aturan sebagai
berikut :
1. Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa
huruf. Bahasa C ++ bersifat case-sensitive artinya huruf besar dan kecil dianggap
berbeda. Jadi antara nim, NIM dan Nim dianggap berbeda.
2. Tidak boleh mengandung spasi.
3. Tidak boleh mengandung symbol-simbol khusus, kecuali garis bawah
(underscore). Yang termasuk symbol khusus yang tidak diperbolehkan antara lain
: $, ?, %, #, !, &, *, (, ), -, +, =dsb.
4. Panjangnya bebas, tetapi hanya 32 karakter pertama yang terpakai.
Contoh penamaan variabel yang benar :
NIM, a, x, nama_mhs, f3098, f4, nilai, budi, dsb.
Contoh penamaan variable yang salah :
%nilai_mahasiswa, 80mahasiswa, rata-rata, ada spasi, penting!, dsb
3.2 DEKLARASI
Deklarasi diperlukan bila kita akan menggunakan pengenal (identifier) dalam
program. Identifier dapat berupa variable, konstanta dan fungsi.
7 Copyright PIK Unsri Agustus 2006
3.2.1 DEKLARASI VARIABEL
Bentuk umumnya :
Nama_tipe nama_variabel ;
Contoh :
int x; // Deklarasi x bertipe integer
char y, huruf, nim[10]; // Deklarasi variable bertipe char
float nilai; // Deklarasi variable bertipe float
double beta; // Deklarasi variable bertipe double
int array[5][4]; // Deklarasi array bertipe integer


PENGENALAN C++

PENGENALAN C++
Setiap program C++ mempunyai bentuk umum seperti di bawah, yaitu:

# prepocessor directive
void main()
{
// Batang Tubuh Program Utama
}

Penjelasan :
1. Include
Adalah salah satu pengarah prepocessor directive yang tersedia pada C++.
Preprocessor selalu dijalankan terlebih dahulu pada saat proses kompilasi terjadi. Bentuk
umumnya :
# include
tidak diakhiri dengan tanda semicolon, karena bentuk tersebut bukanlah suatu bentuk
pernyataan, tetapi merupakan prepocessor directive. Baris tersebut menginstrusikan
kepada kompiler yang menyisipkan file lain dalam hal ini file yang berakhiran .h(file
header) yaitu file yang berisi sebagai deklarasi contohnya:
- # include : diperlukan pada program yang melibatkan objek
cout
- # include : diperlukan bila melibatkan clrscr(),yaitu perintah
untuk membersihkan layar.
- # include : diperlukan bila melibatkan setw() yang bermanfaat
untuk mengatur lebar dari suatu tampilan data.
- # include : diperlukan pada program yang menggunkan operasi
sqrt () yang bermanfaat untuk operasi matematika
kuadrat.

2.Fungsi main ()
Fungsi ini menjadi awal dan akhir eksekusi program C++. main adalah nama
judul fungsi. Melihat bentuk seperti itu dapat kita ambil kesimpulan bahwa batang tubuh
program utama berada didalam fungsi main( ). Berarti dalam setiap pembuatan program
utama, maka dapat dipastikan seorang pemrogram menggunakan minimal sebuah fungsi.
Pembahasan lebih lanjut mengenai fungsi akan diterangkan kemudian. Yang sekarang
coba ditekankan adalah kita menuliskan program utama kita didalam sebuah fungsi
main().

3. Komentar
Komentar tidak pernah dicompile oleh compiler. Dalam C++ terdapat 2 jenis
komentar, yaitu:
Jenis 1 : /* Komentar anda diletakkan di dalam ini
Bisa mengapit lebih dari satu baris */
Jenis 2 : // Komentar anda diletakkan disini ( hanya bisa perbaris )

4.Tanda Semicolon
Tanda semicolon “ ; ” digunakan untuk mengakhiri sebuah pernyataan. Setiap
pernyataan harus diakhiri dengan sebuah tanda semicolon.

5. Mengenal cout(dibaca : C out)
Pernyataan cout merupakan sebuah objek di dalam C++, yang digunakan untuk
mengarahkan data ke dalam standar output (cetak pada layar)
Contoh :
Tanda “ << “ merupakan sebuah operator yang disebut operator “penyisipan/peletakan”

Kamis, 11 September 2008

"Pesan Untuk Para Calon Istri"



Asma' binti Kharijah Al Fazary berpesan kepada puterinya ketika menikah (sebelum melepaskan kepergiannya menuju suaminya):
"Wahai puteriku sayang, tak lama lagi kau akan keluar meninggalkan ayunan tempat kau ditimang dulu, dan berpindah ke atas ranjang yang belum pernah kau lihat sebelumnya. Kau akan hidup bersama seorang kawan yang belum pernah kau kenal sebelumnya. Oleh karena itu, jadilah bumi tempat ia berpijak, maka ia akan menjadi langit yang menaungimu. Jadikanlah dirimu tempat sandaran baginya, maka ia akan menjadi tiang yang meneguhkanmu. Jadilah pelayan baginya, ia akan menjadi abdi bagimu. Jangan kau merepotkannya sehingga ia merasa kesal. Dan jangan terlalu jauh darinya sehingga ia lupa akan dirimu. Jika ia mendekatimu, maka dekatilah. Jika ia berpaling, maka menjauhlah. Peliharalah pandangannya, pendengarannya dan penciumannya. Jangan sampai ia memandang sesuatu yang buruk darimu. Dan jangan sampai ia mendengar kata-kata kasar darimu. Dan jangan sampai ia mencium bau yang tak sedap darimu. Jadikanlah setiap apa yang ia lihat adalah wajahmu yang cantik berseri-seri. Jadikanlah setiap apa yang ia dengar adalah ucapanmu yang santun dan lembut. Jadikanlah setiap apa yang ia cium adalah aroma wangi tubuh dan pakaianmu."
"Ayahmu dulu berpesan kepada ibumu: Maafkanlah segala kesalahan dan kehilafanku, niscaya cinta kita akan terus bersemi. Ketika aku marah, janganlah kau memancing lagi amarahku. Karena benci dan cinta takkan pernah bersatu. Saat benci datang, cinta pun kan berlalu."
Demikian isi pesan tersebut. Semoga bermanfaat dan dapat dijadikan bahan renungan untuk para calon istri yang akan memasuki sebuah kehidupan baru. Kehidupan yang mengakhiri masa lajang penuh penantian yang melelahkan.
Wallahu a'lamu bis showab.

Jumat, 05 September 2008

Air mata istimewa


Bismillaahirrahmaanirrahim..
Inilah air mata istimewa….pemilik air mata ini adalah orang yang akan dijauhkan sejauh-jahnya dari neraka…akan mendapat naungan disaat tidak ada naungan selain naungan-Nya semata, Inilah tetesan air mata penghuni surga, tetesan air mata yang akan memasukkan pemiliknya ke dalam surga…
Råsulullåh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada dua mata yang tidak akan tersentuh api neraka: mata yang menangis karena takut kepada Allåh. Dan mata yang begadang berjaga dalam jihad fi sabilillah” (Sunan at Tirmidzi no.1563, berkata Abi Isa, “hadits ini hasan gharib)
Alangkah baiknya seseorang yang tangisannya dialamatkan untuk kecintaan kepada Allåh. Dengannya Allåh akan menyediakan satu pelindung baginya dari adzab akhirat. Menangisnya ditujukan kepada rahman dan rahim Allåh. Ia menangis karena takwa dan takut melakukan sesuatu yang dimurkai-Nya. Sebuah tangisan yang akan membawanya ke dalam taman surga. Untuk mengarahkan tangisan kepada yang diridhai Allåh subhanahu wa ta’ala dapat ditempuh beberapa cara, di antaranya:
Pertama, memperbanyak baca al Quran dengan memahami maknanya, terutama ayat-ayat yang kita baca di dalam shalat, kemudian berusaha untuk merenungi dan meresapi maknanya ke dalam hati. Pilih waktu, suasana, dan tempat yang tepat, seperti tengah malam, ketika shalat tahajjud dan sebagainya. Jika hal ini mulai dibiasakan, akan ada pengaruh yang berarti dalam kehidupan kita, insyaallåh. Kita pun akan mudah tersentuh dan menangis ketika membaca al-Quran, sedang shalat, atau tengah berdoa. Abdullåh bin Syukhåir (bapak dari Muthårrif) berkata,
“Aku melihat Råsulullåh shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sedang shalat, sementara dari rongga dadanya ada suara gemuruh seperti gemuruh air mendidih dari periuk yang ada di atas tungku berapi, (disebabkan) karena tangisan beliau.” ( Sunan Abi Dawud no. 769, Sunan an-Nasai no. 1199, Musnad Ahmad no. 15722)
Kedua, mengenali nama-nama Allåh yang Maha tinggi dan sifat-sifatNya yang agung sebagaimana disebutkan dalam al-Quran dan as-Sunnah. Berusaha merenungi kebesaran, keagungan, ketinggian, dan kesempurnaan Allåh subhanahu wa ta’ala melalui keindahan dan keunikan ciptaan-Nya, disertai dengan introspeksi atas kelemahan diri kita sebagai hambaNya.
Ketiga, menghadiri majelis-majelis ilmu, mendengarkan nasehat-nasehat para ulama yang bisa menyentuh batin, sehingga membuat kita menangis. Shålat berjamaah di belakang imam yang mudah menangis ketika melantunkan ayat-ayat suci al-Quran, simaklah kaset-kaset ceramah yang berisi nasehat-nasehat terutama mengenai tazkiyatun nafs, murattal yang isinya bacaan-bacaan penuh dengan kekhusyukan dan tangisan. Suasana seperti itu bisa menyentuh dan mempengaruhi jiwa.
Keempat, mengingat kematian. Bagaimana kita akan meregang nyawa mengadapi sakaratul maut. Ingatlah ajal adalah semakin dekat ke ambang pintu kematian. Perhatikan bagaimana keadaan orang-orang yang sedang sakaratul maut, baik yang tampak padanya tanda-tanda husnul khatimah ataupun suul khatimah. Renungkan kejadian itu secara mendalam. Kemudian kita bayangkan jika kejadian yang mengerikan itu menimpa diri kita sendiri, dengan tubuh yang semakin lemah, semakin dingin dan semakin tidak berdaya menghadapi kematian, dengan nafas yang tersengal-sengal meregang nyawa yang mau keluar. Tubuh kita menggigil menahan sakitnya sakaratul maut, lalu malaikat maut menarik nyawa dari tubuh kita yang sudah kaku tak bergerak. Hak nya diri kita sendiri yang merasakan sakitnya sakaratul maut.