Rabu, 28 November 2007

Psikologi Barat VS Islam

Dalam psikologi Barat, psikologi bekerja mengurai tentang tingkah laku, memprediksi dan terkadang mengendalikan tingkah laku yang bersifat horisontal. Sementara dalam Islam yang diwakili ilmu akhlak dan tasawuf --dua Ilmu yang berbicara tentang jiwa-- berbicara bagaimana mengubah tingkah laku menjadi baik dan bagaimana jiwa dekat dengan Tuhan. Jika Psikologi Barat berbicara tentang perilaku yang nampak (nyatanya), Psikologi Islam berbicara tentang manusia seutuhnya (ideal) dengan mengembangkan potensi-potensi kemanusiaan yang dimiliki.Dalam tinjauan agak spesifik, Psikologi Barat sudah tidak lagi memadai untuk meneliti kejiwaan keberagamaan seseorang, seperti kegagalannya memahami fenomena revolusi Islam Iran pada masa Khomaeni. Pada saat itu, kematian sebagai syahid menjadi dambaan setiap masyarakat Iran, sehingga lahirlah gagasan atau aliran the indigenous psikologi atau psikologi pribumi sebagai revisi terhadap kekeliruan psikologi Barat.Perbedaan lain antara keduanya adalah pada ranah metodologi. Kalau Psikologi Barat adalah hasil renungan dan eksperimen labolatorium, sedangkan psikologi Islam, sumber informasi utamanya adalah Alquran, Hadis Nabi saw, filsawat dan tasawuf untuk kemudian dijadikan barometer penghayatan dan pengalaman kejiwaan, serta eksperimentasi labolatorium sebagai upaya verifikasi, falsifikasi dan perbandingan seperti yang dilakukan para psikolog Barat.Karena itu, --paling tidak untuk sementara ini-- dibanding eksperimentasi labolatorium, ahli-ahli psikologi Islam lebih banyak mengutip dalil Alquran dan Hadis serta warisan-warisan (turats) klasik Islam. Ketika berbicara kecerdasan spiritual misalnya, psikologi Barat nampak kering. Tetapi psikologi Islam yang berbasis wahyu, kecerdasan spiritual itu dibahas sangat mendalam, luas dan indah. Kenapa? Karena dimensi spiritual merupakan wilayah agama.Namun kita harus akui, meskipun baju Psikologi Barat nampak ada bolong di sana-sini, kiprahnya hingga kini tetap masih dominan dan populer. Karena kepopuleran dan kekokohan bangunan teorinya, sebagian besar psikolog berbasis psikologi Barat tidak mau mengakui kelahiran ”adik” barunya, Psikologi Islam. Bahkan oleh mereka, adik baru ini dianggap sebagai ”anak haram” yang tidak ilmiah. Sebagian mereka nampak tidak dewasa, cemburu, tidak suka dan khawatir keberadaan sang adik nanti akan melindas eksistensinya yang sudah mapan. Sebagian lagi nampak lebih dewasa, bahkan menaruh harapan baru pada sang adik, Psikologi Islam, yang baru lahir begitu didambakan oleh banyak orang. Mereka dengan gembira menyambut kehadirannya dan menerimanya sebagai anggota baru dari The big family of psychology. Sang adik diharapkan dapat menjadi mazhab pelengkap dan alternatif dari mazhab-mazhab psikologi yang ada sekarang, terutama pada tingkat psikologi terapan.Maka, terlepas dari pro dan kontra kakak-kakaknya, Psikologi Barat sangat berjasa besar terhadap kelahiran Psikologi Islam. Tanpa Psikologi Barat, kelahiran Psikologi Islam pasti akan terus menjadi wacana, dan karena itu, ia tidak dapat berdiri sendiri. Jadi, sebesar apapun kelak Psikologi Islam eksis, secara historis, tidak akan pernah bisa lepas dari psikologi Barat. Ia datang sebagai alternatif dan pelengkap, bukan sebagai saingan atau lawan.Namun, di tengah optimisme kelahiran Psikologi Islam sebagai disiplin keilmuan yang kokoh, kita patut merenungkan apa yang pernah dilontarkan oleh P. Huntington, Profesor di Harvard University, dalam bukunya “The Crash of Civilization”. Ia menyebutnya akan ada benturan antar peradaban dunia Islam dengan Barat. Ia meramalkan secara simplistis bahwa peta peradaban dunia akan berubah menjadi tiga sekte besar: Islam, Kristen dan Konfusianisme. Islam mewakili masyarakat dan pikiran kaum muslimin (yang sebagian di negara ketiga dan dunia belahan Timur) dan Kristen mewakili budaya dan masyarakat dunia Barat dan Eropa, serta Konfusianisme mewakili China, Jepang dan sejenis ajarannya.Terlepas dari akan terbukti atau tidak hipotesis Huntington tersebut, para ilmuan, pemerhati dan peminat psikologi Islam patut mengantisipasi, bagaimana jika hal ini benar-benar terjadi? Setelah runtuhnya komunisme, maka musuh terbesar Barat diramalkan adalah Islam. Paling tidak, dunia Barat nampak berusaha mengarahkan perkembangan dunia ke arah prediksi P. Huntington, dan menganggap Islam --minimal Iran saat ini-- sebagai ancaman terbesar dunia Barat ke depan<>

Selasa, 27 November 2007

Remaja dan Napza


Peredaran narkotika di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir semakin marak. Berdasarkan data Badan Koordinasi Narkotika Nasional tahun 2000, ada sekitar 3,5 juta orang penyalahguna narkotika di Indonesia. Diindikasikan, besarnya jumlah ini disebabkan Indonesia – terutama di beberapa kota besar seperti Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar – menjadi daerah tujuan pasar narkotika internasional, dan bukan lagi “sekedar” menjadi tempat transit.
Mengkhawatirkannya, target utama pasar narkotika ini adalah para remaja. Misalnya di Jakarta saja, pada tahun 2000 ditenggarai ada lebih dari 166 SMTP dan 172 SLTA yang menjadi pusat peredaran narkotika dengan lebih dari 2000 siswa terlibat di dalamnya. Angka inipun masih akan lebih besar, karena fenomena ini seperti gunung es, yaitu yang tampak hanya permukaannya saja dan sebagian besar yang lain belum terlihat. Diperkirakan setiap 1 penyalahguna narkotika yang dapat diidentifikasi, ada 10 orang lainnya yang belum ketahuan.
Dari data singkat mengenai peredaran narkotika di Indonesia dan Jakarta ini, terlihat betapa mengkhawatirkannya ancaman narkotika bagi generasi muda Indonesia (lihat akibat NAPZA). Apalagi kalau melihat akibat-akibat yang ditimbulkannya. Padahal, narkotika hanyalah satu dari beberapa zat berbahaya bila disalahgunakan, di samping alkohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA)
Sudah banyak usaha yang dilakukan dalam menangani fenomena ini. Dari segi pencegahan, pihak-pihak yang berwenang sudah melakukan berbagai tindakan untuk menangkal masuknya zat-zat terlarang itu ke Indonesia. Namun, terlepas dari hasil tindakan para aparat itu, keluarga sendiri dapat menciptakan kondisi di mana NAPZA sulit untuk masuk. Sedangkan, bagi yang sudah terlanjur, ada banyak alternatif penanganan untuk pemulihan, baik dari segi medis, psikologis maupun spiritual. Tapi yang paling penting buat remaja sendiri dan orang tua yang anaknya belum terlibat, JANGAN menganggap bahwa hal ini tidak akan mengenai saya atau keluarga saya. Hindari mitos “Ah, itu kan terjadi di keluarga lain saja, saya dan keluarga saya tidak mungkin”. Pencegahan selalu lebih baik.

Bagaimana menjadi percaya diri?


Dalam bahasa gaul harian, pede yang kita maksudkan adalah percaya diri. Semua orang sebenarnya punya atau pernah punya masalah dengan percaya diri. Ada yang merasa telah kehilangan rasa kepercayaan diri di hampir keseluruhan wilayah hidupnya. Ada juga orang yang merasa belum pede dengan apa yang dilakukannya atau dengan apa yang ditekuninya. Ada juga orang yang merasa kurang percaya diri ketika menghadapi situasi atau keadaan baru. Sebenarnya apa sih yang kita maksudkan dengan istilah pede itu? Dan, bagaimana supaya kita punya rasa percaya diri yang positif?

Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim -Salim A. Fillah-


“Yang berlalu biarlah berlalu,” sering kita mendengar perkataan yang seperti ini. Masa lalu begitu tak diperhitungkan. Padahal masa lalu refleksi bayangan semu masa depan, dengan kata lain masa lalu merupakan pelajaran agar masa depana lebih bai dari masa lalu.Di masa lalu pulalah Islam mencapai masa kejayaan. Tapi, kejayaan yang dibangga-banggakan itu kian meredup. Umat Islam jauh tertinggal. Terutama di bidang ilmu pengetahuan, yang dahulunya umat Islam merajai. Redupnya spirit umat Islam disebabkan kesibukan perang saudara yang terus melanda, sungguh sangat naif. Sebagaimana yang termaktub dalam Al-qur’an yang intinya: umat muslim merupakan umat yang terbaik. Namun, realitanya bertolak belakang. Eksistensi kaum muslim tercoreng. Julukan “teroris” terpatri pada muslimah yang berjilbab dan kaum Adam yang berjenggot. Barat terus melancarkan ekspansinya ke negara timur tengah. Kaum muslim mulai terpukul mundur. Bahkan kecaman demi kecaman dari dunia internasional mengalir deras.Memulihkan keadaan, mengembalikan paradigma masyarakat dunia terhadap Islam, merupakan salah satu cara untuk kembali merangkai kejayaan di masa silam. Di mulai dari rekonstruksi kepribadian, membuka kembali lembaran sejarah dan mempelajarinya.

TIPS MENGHINDARI PENYAKIT JANTUNG KORONER

1. Periksa tekanan darah secara teratur
2. Tidak merokok
3. Periksa apakah Anda mengidap Diabetes, dan kendalikan kadar glukosa darah bila Anda mengidap Diabetes
4. Pertahankan berat badan yang normal
5. Diet rendah kolesterol dan lemak jenuh
6. Olahraga secara teratur
7. Kurangi dampak stres dengan cara relaksasi
8. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur
9. Berdoa kepada ALLAH swt

Senin, 26 November 2007

Pisang, Sejuta Manfaatnya


Pernah membayangkan bagaimana rasanya menjadi William bersaudara, pemegang gelar juara berbagai pertandingan tenis putri dunia? Selain skill yang mumpuni, tentunya stamina tubuh yang prima adalah kunci utama bagi mereka untuk tetap unggul di lapangan. Bayangkan! Terkadang Williams bersaudara harus bertanding selama lebih dari 6 jam untuk memenangkan pertandingan!
Jika anda cermat memperhatikan, asupan gizi yang menjadi favorit kebanyakan atlet tenis dunia adalah pisang! Ya, pisang menjadi penyelamat bagi mereka. Pisang mempu dengan mudah diserap tubuh dan mengembalikan energi puncak mereka.Secara umum, kandungan gizi yang terdapat dalam setiap buah pisang matang adalah sebagai berikut: kalori 99 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 miligram (mg), serat 0,7 gram, kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg, vitamin A 44 RE, Vitamin B 0,08 mg, Vitamin C 3 mg dan air 72 gram.Kandungan buah pisang sangat banyak, terdiri dari mineral, vitamin, karbohidrat, serat, protein, lemak, dan lain-lain, sehingga apabila orang hanya mengonsumsi buah pisang saja, sudah tercukupi secara minimalgizinya.

Jumat, 23 November 2007

Ingatlah selalu dengan ini

3M

  • Mulai dari diri sendiri
  • Mulai dari hal yang kecil
  • Mulai dari sekarang

5S

  • Senyum
  • Sapa
  • Salam
  • Sopan
  • Santun

Lihat kekurangan dan kesalahan diri

Lupakan jasa dan kebaikan diri sendiri

Berani mengakui jasa dan kelebihan orang lain

Bijak terhadap kekurangan dn kesalahan orang lain

Alhamdulillah.....^_^


Wah, akhirnya salah satu saat2 yang mendebarkan itu telah lewat. Ternyata nggak se"ngeri" yang kubayangkan. Hehe... Praktikum fisika tahap I sudah selesai, yaa tapi masih ada tanggungan bikin laporan sih.
Tahu nggak kenapa kita2 pada ngebayangin kalo praktikum fisika tuh bakalan membuat jantung jadi nggak karuan?? Ya jelas aja kita pada ketakutan coz buanyak banget aturan maennya, ditambah lagi performance asisten yg sedikit menakutkan. Peace!! Tapi nggak ding! Ternyata praktikum fisika tuh cukup mengasyikkan lho! Apalagi pas bagian kelompokku. Wah, bener2 ngelatih kesabaran dan kecermatan. Kelompokku dapet yang tentang TORSI. Walaupun awalnya sempat tegang, tapi kalau uadah selesai praktikum tuh rasanya setengah luega buanget coz tanggungannya tinggal bikin laporan resmi..hehehe